Kedung Banteng Resmi Ditutup
KANALPONOROGO-Lokalisasi Kedung Banteng Sukorejo resmi ditutup yang ditandai dengan deklarasi penutupan bertempat dilapangan Desa Kedungbanteng, Senin(08/06).
Dalam acara deklarasi penutupan lokalisasi tersebut dihadiri menteri Sosial Khofifah Indara Parawansa, Kepala Bakorwil Madiun, Kapolres Ponorogo, Dandim, MUI Jatim dan sejumlah Ormas.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengungkapkan untuk tidak hanya menyalahkan kaum wanita atau WTSnya saja. Tapi konsumen yaitu kaum laki-laki juga sama-sama tuna susila. Untuk itu jika nanti ada laki-laki yang tertangkap di lokalisasi, tidak saja di kenakan denda tapi wajahnya akan dimunculkan disemua media.
Sementara itu usai menghadiri acara deklarasi penutupan Menteri Sosial Khofifah indar Parawansa mengungkapkan dari 7100 WTS di Jawa Timur, kini tinggal 86 saja. Mereka berada di lokalisasi Mojokerto yang belum ditutup. Karena dari 47 lokalisasi di Jawa Timur 46 sudah ditutup, tinggal Mojokerto saja.
“Jadi sebelum mereka pulang harus ada penangkal untuk kelanjutan hidup para eks PSK, Mucikari dan masyarakat terdampak,”ucap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Paska penutupan, pemerintah sangat memperhatikan nasib para PSK ini dengan memberikan dana bantuan berupa jatah hidup selama 3 bulan Rp 1.800 ribu, pesangon kedepan sebesar Rp.3.050 ribu, uang transpor Rp.250 ribu.
Selain itu Messos juga menggelontorkan bantuan 40 program Kelompok Bersama PKH masing masing Rp.20 juta, 35 Kelompok Bersama masing-masing Rp 20 juta, serta 100 usaha produktif dengan nilai masing-masing Rp 3 juta.
Salah seorang PSK, AM asal Tulungagung mengaku belum akan pulang hari ini setelah paska penutupan. Karena masih ada tanggungan yang harus di selesaikan, yaitu masih menunggu pesangon yang akan di transfer.
Namun ada sebagian temennya yang sudah bisa pulang hari ini karena pesangonnya sudah diterima. Soal rencana apa nantinya setelah sampai pulang kerumah, Am belum memikirkan. Hal tersebut akan di pikirkan setelah sampai di rumah.(K-3)