Terhimpit Ekonomi, Warga Ngrayun Akhiri Hidup Diatas Pohon Cengkeh
KANALPONOROGO-Diduga karena himpitan ekonomi, Soimun (38) kuli bangunan warga Desa Gedangan, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo, ditemukan tewas gantung diri di pohon cengkeh yang tidak jauh dari rumahnya, Senin(07/03/2016).
Kejadian bermula saat sekitar pukul 06.30 WIB korban berpamitan kepada Misngatun(istrinya) untuk berangkat bekerja sebagai kuli bangunan di rumah tetangganya.
Sementara Misngatun pergi ke kebun belakang rumah untuk menanam kunir. Sepulang dari kebun Misngatun menemukan secarik kertas bertuliskan permohonan maaf korban kepada dirinya dan anaknya karena tidak bisa mengurusi rumah tangganya.
Menemukan secarik kertas yang berisi permohonan maaf tersebut, Misngatun kemudian mencaritahu keberadaan suaminya, dan ternyata ia menemukan korban sudah tergantung di pohon cengkeh yang tidak jauh dari rumahnya. Misngatun lantas teriak dan meminta bantuan tetangga.
Kapolres Ponorogo AKBP Ricky Purnama melalui Kasubbag Humas AKP Harijadi membenarkan kejadian ini. Setelah melakukan evakuasi, petugas bersama tenaga media Puskesmas Ngrayun kemudian melakukan pemeriksaan luar dan identifikasi . Dari pemeriksaan pada tubuh korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
“Dari pemeriksaan petugas dan tim medis Puskesmas Ngrayun, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Jadi korban meninggal karena gantung diri,”ucap AKP Harjadi.
Jenasah korban kemudian diserahkan kepada keluarga korban untuk selanjutnya dimakamkan di TPU desa setempat.
“Jenasah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,”jelasnya.
Lanjut Harijadi, bahwa dalam evakuasi Jenasah korban tergantung di pohon cengkeh dengan tali senar yang melilit leher, sedangkan dikemaluan korban ditemukan sperma. Korban yang memakai kaos putih dan celana doreng tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri diduga karena himpitan ekonomi. “Dugaan sementara korban meninggal karena kesulitanekonomi,”tegasnya.(wad/kanalponorogo)